Khataman Kalimah Thoyyibah / Tahlil di Bangsal Makam Sentono Pagergunung
.jpg)
Sitimulyo, 19 Februari 2024 –warga Padukuhan Pagergunung berkumpul di makam Sentono Pagergunung pada hari Selasa(18/02) pukul 07.00 WIB hingga 08.30 WIB, untuk melaksanakan tradisi ruwahan. Acara ini dihadiri oleh warga Pagergunung, dengan tujuan mendoakan para leluhur, orang tua, dan kerabat yang telah meninggal dunia.
Secara bahasa, ruwahan merupakan turunan dari kata “ruwah” yang berarti arwah. Sedangkan secara istilah, ruwahan adalah tradisi yang menjadi sarana pengirim doa kepada arwah leluhur dan para pendahulu yang telah meninggal dunia. Tujuannya yaitu untuk memohonkan ampun para leluhur dan pendahulu tersebut, tradisi ruwahan biasanya diadakan sebelum bulan suci Ramadhan.
Selain sebagai sarana mendoakan leluhur, ruwahan juga menjadi momen silaturahmi antar warga di Padukuhan Pagergunung. Acara ini dipimpin oleh Rois Pagergunung yang membacakan doa-doa untuk para arwah leluhur dan keselamatan dan ketenteraman warga serta keluarga yang masih hidup. Warga yang hadir turut serta dalam prosesi doa dengan khidmat, menandakan kuatnya ikatan spiritual dan budaya yang masih terjaga di masyarakat setempat. warga yang hadir terlihat antusias dan bersemangat dalam menjaga tradisi yang telah turun-temurun ini.
Tradisi ruwahan di Padukuhan Pagergunung ini menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai luhur dan kearifan lokal masih terus dilestarikan oleh masyarakat. Melalui kegiatan ini, generasi muda juga diajak untuk memahami dan menghargai warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur (HNW).



Kirim Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui Admin